LK 3.1 Menyusun Best
Practices
Menyusun
Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi
Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
|
Lokasi |
SMAN 1 BANYUATES |
|
Lingkup Pendidikan |
SMA |
|
Tujuan yang ingin dicapai |
Meningkatkan keaktifan siswa kelas
X SMAN 1 Banyuates pada sub materi Replikasi virus melalui model
pembelajaran PBL dan media audiovisual-Visual |
|
Penulis |
Nur Holisah |
|
Tanggal |
27 September 2022 |
|
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa
praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung
jawab anda dalam praktik ini. |
Hal yang melatarbelakangi praktik
pembelajaran ini adalah rendahnya keaktifan siswa di materi Virus yang
ditandai dengan siswa malas bertanya maupun menjawab pertanyaan selama proses
pembelajaran. Hanya satu dua siswa yang aktif dalam kegiatan
diskusi-presentasi (bertanya ataupun menjawab pertanyaan). Setelah guru melakukan eksplorasi
penyebab masalah melalui kaji literatur dan wawancara, guru menentukan
penyebab keaktifan siswa yang masih rendah disebabkan media yang digunakan
belum mampu menggambarkan kerja virus secara lebih nyata sehingga siswa
kurang memahami materi dan tidak percaya diri saat bertanya ataupun menjawab.
Selain itu model pembelajaran yang diterapkan belum mampu mengangkat isu
global ke dalam pembelajaran padahal banyak isu menarik terkait masalah virus
yang mampu merangsang minat belajar siswa. Oleh sebab itu untuk mengatasi
permasalahan tersebut, guru menerapkan model pembelajaran PBL dengan media
yang digunakan adalah media audio visual dan visual. Praktik baik ini penting untuk
dibagikan dengan tujuan untuk menjadi inspirasi bagi seluruh pendidik yang
mengalami permasalahan yang sama. Peran penulis di praktik ini adalah
sebagai guru yang bertanggung jawab untuk memecahkan permasalahan yang
dihadapi selama proses pembelajaran dalam sebuah desain pembelajaran yang
menarik agar dapat meningkatkan keaktifan siswa. |
|
Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan
tersebut? Siapa saja yang terlibat, |
Tantangan yang dihadapi untuk
mencapai tujuan dari praktik ini adalah: 1. Menyajikan media pembelajaran yang
menarik dan mampu memberikan gambaran secara nyata hal-hal terkait virus. 2. Menerapkan model pembelajaran yang
menarik dan menstimulus keaktifan siswa. Salah satu kunci suksesnya tujuan
pembelajaran adalah pemilihan model pembelajaran yang tepat. Tepat dalam arti
mampu mengakomodasi langgam belajar siswa, kesesuaian dengan karakteristik
materi dan mampu menyelesaikan permasalahn yang dihadapi. 3. Tantangan lainnya adalah
terbatasnya sarana dan prasarana di sekolah, seperti pengadan buku paket yang
masih kurang, tidak adanya stop kontak di kelas sehingga diperlukan kabel
penghubung yang sangat panjang agar laptop, LCD, dan sound dapat menyala
(dapat berfungsi) serta akses internet (wifi) yang tidak memadai karena mengandalkan
bantuan dari Pusdatin sehingga area jangkauannya sangat terbatas hanya di
ruang guru saja. Pihak
yang terlibat dalam praktik ini adalah: -
Kepala Sekolah selaku penanggungjawab dan koordinator PPL -
Teman sejawat sebagai observer -
Guru praktik -
Siswa kelas X SMAN 1 Banyuates |
|
Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi
tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa
saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini |
Langkah-langkah yang dilakukan
untuk menghadapi tantangan tersebut adalah: 1. Penentuan media pembelajaran yang
menarik 2. Model pembelajaran yang mampu
menstimulus keaktifan siswa 3. Mensiasati minimnya sarana dan
prasarana di sekolah a. Penentuan media pembelajaran yang
menarik Strategi yang digunakan oleh guru adalah pemilihan
media yang menarik yang mampu menampilkan secara nyata tentang virus serta
memfasilitasi langgam belajar siswa. Media yang digunakan saat praktik
adalah: -
Media visual (PPT) dan audiovisual berupa video. Ada dua video yang
ditampilkan oleh guru yaitu pada sintaks Orientasi masalah (guru
menyangkan video yang mampu menggiring siswa pada permasalahan yag akan
dipecahkan), dan di Sintaks Mengevaluasi Solusi Pemecahan Masalah,
guru menayangkan video penguatan konsep. Media visual PPT digunakan oleh guru
saat kegiatan Pendahuluan dan Penguatan Konsep (Mengevaluasi Solusi
Pemecahan Masalah). -
Artikel dari internet yang diakses siswa melalui aplikasi QR code
(situs artikel ditentukan oleh guru). Artikel ini dapat diakses oleh siswa di
LKPD dimana di LKPD terdapat link maupun barcode. Pemilihan artikel yang
menarik untuk membantu siswa memecahkan solusi yang dihadapi sekaligus juga
untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa. Penggunaan artikel ini di
sintaks Membimbing Penyelidikan Kelompok dan Mnegembangkan serta
Menyajikan Hasil Karya. -
Agar pembelajaran semakin
menarik sekaligus agar siswa makin melek tekhnologi, guru juga mengenalkan
siswa pada aplikasi Canva/Piscart untuk membuat PPT dan poster Gejala serta
Pencegahan Covid-19 di sintaks Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya.
Aplikasi Canva saat ini sangat digemari karena kepraktisannya dalam publikasi
digital seperti membuat slide presentasi, poster, banner, video pembelajaran,
konten, dan masih banyak lagi manfaat lainnya. Template di Canva juga
menarik. Kemudahan lainnya adalah karena Canva dapat diakses melalui handphone
sehingga sangat membantu bagi siswa yang tidak memiliki laptop. Proses
penentuan dan pemanfaatan media di atas dimulai dari guru mempelajari materi, kemudian membuat slide
PPT. Sedangkan untuk media audiovisual, guru mencari di youtube vidoe yang
sesuai dengan kriteria. Selanjutnya guru menentukan artikel terpilih yang
akan dibaca oleh siswa dengan cara mengcopy link dan barcode di LKPD. Untuk
media Canva/Piscart, guru membimbing siswa sehari sebelumnya cara menggunakan
Canva/Piscart sehingga pada kegiatan praktik siswa tidak bingung dan dapat
membuat poster dengan baik. Sumber
daya yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini adalah pengetahuan guru dalam pembuatan
PPT, menentukan video dan artikel yang sesuai, penggunaan aplikasi barcode,
dan penggunaan aplikasi Canva/piscart. b. Penerapan model pembelajaran yang
menarik. Strategi yang digunakan oleh guru berdasarkan
hasil wawancara dan kaji literatur adalah dengan menerapkan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL). PBL dianggap cocok pada materi virus
karena mengangkat isu yang sedang faktual terutama untuk virus (terkait
pandemi Covid-19), mampu menstimulus berpikir kritis siswa, dan keaktifan
siswa. Model pembelajaran ini juga dapat mengakomodasi berbagai langgam
belajar siswa. Proses
pemilihan metode
dimulai dari guru melakukan kegiatan kaji literatur dari jurnal penelitian
serta wawancara dengan pakar (dosen)dam teman sejawat sehingga guru
menentukan model pembelajaran yang tepat adalah PBL. Sumber
daya yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini adalah pemahaman/kompetensi guru akan
metode-metode pembelajaran dan juga pemahaman guru akan materi pembelajaran c. Terkait terbatasnya sarana dan
prasarana di sekolah seperti tidak adanya stop kontak di kelas maka guru
mengambil tindakan meminta bantuan guru TI untuk membantu menghubungkan kabel
rol dari Lab. IT ke kelas. Sedangkan untuk mengatasi tidak adanya akses wifi
ke kelas, guru menggunakan hot spot dari paket data nya agar dapat digunakan
oleh siswa selama proses pembelajaran. |
|
Refleksi Hasil dan
dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang
dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain
terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan
atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari
keseluruhan proses tersebut |
a. Dampak dari langkah yang dilakukan
dan dirasa efektif adalah: 1. Keaktifan siswa lebih
baik dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Sebanyak 73% siswa sudah berani
bertanya, 80% siswa mampu mengemukakan pertanyaan dan pendapat. Namun perlu
ditingkatkan untuk aspek Kerjasama dalam kelompok dan kemampuan
berpresentasi. 2. Pembelajaran
mampu membuat siswa lebih melek IT
seperti penggunaan barcode saat membaca artikel, pemakaian berbagai aplikasi
saat pembuatan slide presentasi dan poster (siswa sudah bisa mengaplikasikan
app Canva, PiscArt, dan power point). Kelompok 1 dan kelompok 3 memperoleh nilai 87,
sedangkan kelompok 2 dan 4 memperoleh nilai 75. 3. Kegiatan literasi sudah muncul 4. Berdasarkan analisis angket diketahui bahwa
95% siswa merasa bahwa problem yang harus mereka pecahkan sangat menantang,
dan 83% siswa merasa senang dengan pembelajaran yang diterapkan. Namun perlu
ditingkatkan untuk kegiatan literasi siswa (minat membaca siswa) karena hanya
70% siswa yang mengaku menjadi lebih suka membaca. b. Pada praktik ini, model PBL belum
efektif untuk meningkatkan ketuntasan belajar klasikal dimana ketuntasan
klasikal yang diperoleh hanya 76%. Hal ini menjadi tantangan bagi guru untuk
mencari strategi pada pembelajaran berikutnya untuk meningkatkan ketuntasan
klasikal. c. Respon siswa terhadap pembelajaran
sangat senang. Berdasarkan analisis angket siswa sebanyak 83% siswa merasa
lebih semangat belajar dan 95% siswa merasa problem yang harus dipecahkan
sangat menantang, d.
Faktor yang menjadi penentu keberhasilan dalam praktik ini adalah penguasaan
guru terhadap sintaks pembelajaran, materi, media, dan pendekatan psikologi
guru pada siswa. Selain itu, siswa juga merasa senang dengan adanya beragam
media yang digunakan selama pembelajaran. e.
Pembelajaran yang dapat dipetik dari proses praktik adalah guru harus
senantiasa berinovasi baik dalam memilih model pembelajaran, menentukan media
yang akan digunakan yang harus memperhatikan langgam belajar siswa dan
kesesuian dengan materi. Guru juga tidak boleh berputus asa apapun kondisi
sekolah dan siswa yang dihadapi. |









